Home » Artikel Kesehatan » Alergi Makanan Pada Anak
Alergi Makanan Pada Anak
Hai sobat sehat, pasti familiar dong, atau paling tidak pernah mendengar kata Alergi, nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas alergi makanan pada anak, mulai dari apa sih yang dimaksud alergi dan mengapa itu terjadi.
Secara definisi singkat sebuah alergi makanan adalah reaksi sistem imun yang terjadi setelah adanya paparan dari sebuah jenis makanan tertentu, sedangkan dalam kondisi makanan apa yang dapat menyebabkan alergi, hal ini cukup luas, dapat terjadi saat makanan sudah diproses, semi proses bahkan dalam keadaan mentah, hal ini dapat terjadi.
Seperti yang kita ketahui pada pembahasan lainnya, bahwa alergi ini berasal dari Allon-argon yang dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan yang berubah, yang dimaksud dalam alergi kali ini adalah reaksi tubuh yang memiliki kekebalan terjadi penyimpangan dari normal, seringkali alergi ini terjadi mengakibatkan kerugian terhadap sipemilik tubuh itu sendiri.
Alergi dapat terjadi karena adanya sebuah pemicu atau dikenal alergen.
Nah, anergen inilah yang dapat masuk kedalam tubuh melalui banyak cara, salah satunya adalah berasal dari makanan.
Jenis bahan manakan yang meningkatkan frekuensi terjadinya alergi pada anak antara lain:
Susu sapi, telur, kacang-kacangan termasuk kedelai, gandum serta bahan-bahan yang berasal dari laut atau dikenal dengan seafood, seperti ikan, udang termasuk kerang-kerangan berbagai jenis.
Memang biasanya akan terjadi potensi perubahan alergi pada usia 3 tahun, karena seperti kita ketahui alergi berasal dari kata allon-argon atau keadaan yang berubah.
Namun begitu dikasus tertentu sering terjadi bahwa alergi terhadap seafood ini menetap hingga dewasa, tidak hanya sampai usia anak-anak.
Untuk diketahui bahwa pada anak-anak puncak terjadi frekuensi tertinggi terjadinya alergi adalah pada usia 0 sampai dengan 2 tahun, karena pada masa tersebut pencernaan anak belum benar-benar siap menghadapi alergi atau dengan kata lain masih tahap penyempurnaan.
Adverse Food Reaction
Adverse food reaction juga dikenal reaksi simpang makanan, adalah istilah lainnya untuk menyebutkan alergi makanan.
Organisasi Alergi Dunia (World Allergy Organization / WAO) memberikan informasi bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan mulai dari 22% penduduk dunia menderita alergi, yang mana dilansir dari rilisan sekitar 2014 diperkirakan kasus alergi terhadap makanan terjadi pada 8% anak-anak, lalu sekitar 5% lainnya terjadi pada dewasa.
Alergi terhadap suatu makanan merupakan sebuah reaksi hipersensivitas, secara detailnya reaksi ini terjadi dalam sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang awalnya dalam kondisi normal mengalami cedera.
Dalam hal alergi makanan yang sedang kita bahas dalam artikel kesehatan klinik utama wahid dialysis center ini, yakni sebuah bagian reaksi hipersensitivitas atau dapat disebut turunannya.
Yaitu Hiperesponsivitas imunologik terhadap antigen yang spesifik, hal tersebut dapat berasal dari makanan, Seperti kita ketahui dalam sebuah makanan tentu ada yang mengandung mikroorganisme patogen maupun produk-produk sejenis lainnya.
Pada kasus alergi makanan ini dapat divisualisasikan terjadi reaksi imun yang berlebihan yang memicu terjadi kerusakan jaringan.
Sekali terjadi sensitisasi alergen terjadi, maka antigen yang kembali terpapar akan mengakibatkan manifestasi lokas ataupun sistemik dari alergi makanan.
Jika anak terlihat gejala klinis seperti ruam pada kulit, gatal-gatal, kejang pada perut yang terjadi setelah terpapar makanan atau zat sesuatu, ada baiknya untuk melakukan tes menyeluruh terhadap alergi itu, dengan menggunakan tes 54 alergen yang terdapat pada layanan laboratorium wahid clinic, disana para orang tua dapat mengetahui penyebab anak alergi.
Mulai dari tumbuhan, makanan, zat-zat sampai pada bulu-buluan binatang yang memiliki potensi alergi, dapat diketahui dengan detail, yuk cek di laboratorium klinik utama wahid dialysis center sekarang, atau dapat menghubungi kami via whatsapp dan line telepon yang tertera dibawah ini ya.
Salam sehat selalu genks,